KERJA

waktu duduk dibangku SMA saya tak pernah berangan-angan tinggi untuk bekerja di sebuah perusahaan besar. karna saya berpikir kerja apa aja, asal saya bisa dapatkan uang dan menghasilkan sesuatu yg bisa saya miliki, karena masa muda saya berbeda dengan sebagian teman-teman saya kala itu, mereka dengan mudahnya mendapatkan yang mereka mau. sedangkan saya, karena ekonomi yang tidak memungkinkan, terpaksa keinginan itu harus terpendam sampai saya bisa mendapatkan uang sendiri.

ketika lulus sekolah, berbagai perusahaan pabrik saya datangi, kala itu kebanyakan sales yang dicari, namun saya paling tidak suka bekerja dilihat banyak orang, saya lebih baik bekerja di balik layar dengan mengahasilkan sebuah karya yang bisa dihargai oleh semua orang. Dari sekian puluhan surat lamaran yang saya buat tidak ada satupun perusahaan yang memanggil saya, sampai akhirnya tetangga saya menawari sebuah pekerjaan sebagai buruh pabrik borongan. saya tidak berfikir aneh-aneh karena saya memang tidak punya pengalaman apa-apa di bidang kerja. tanpa persyaratan yg mendetail sayapun akhirnya mencoba bekerja. awal bekerja saya merasa aneh, karena kebanyakan parah buruh orang yang sudah tua, saya bekerja di bagian produksi, awalnya saya takut dan grogi tapi semua itu bisa diatasi, tapi ketika pemilik pabrik itu datang, semuanya terasa beda, kecaman demi kecaman, teriak-teriak gg jelas, benar-benar seperti jaman penjajahan, matanya penuh dengan amarah kebencian. saat itu juga saya mulai geram, kenapa ada orang sejahat itu memerintahkan dengan tanpa belas kasih sambil menunjuk mata orang yg disuruhnya, sungguh dalam hati saya tidak suka cara ini. kita semua sama, meski hanya buruh kenapa tanpa sebab dy seenaknya menyuruh dengan cara yang kasar, padahal dy seorang perempuan. karena tidak betah, saya berjanji tidak akan lagi menginjakkan kaki diperusahaan yang penuh dengan kebencian tanpa alasan hanya karena mereka penguasa dan orang kaya.

dari pengalaman sehari itu saya sempat trauma, tapi itu tidak berlangsung lama, saya memulai mencari-cari kerja diberbagai perusahaan yang ada. akhirnya ada sebuah perusahaan lama yang sudah tidak produksi dan kini produksi lagi dengan mencari karyawan-karyawan baru. tetap sama saya mendapatkan bagian di bidang produksi sebagai buruh pabrik sepatu sandal internasional, karena pemiliknya warga asing rata-rata orang pribumi hanya dijadikan buruh. sebelum saya menerima kerjaan itu saya sudah berfikir akan siap menerima konsekuensi kerja keras yang harus saya terima, hari-hari pertama saya masih semangat karena selain dapat kerja, saya juga dapat teman baru dari berbagai kalangan, dari mulai ibu-ibu, karyawan pabrik, anak kualiahan, anak orang kaya yang coba-coba kerja di pabrik.

karna pemilik nya warga non muslim, disana tidak disediakan tempat untuk sholat, dan waktu istirahatnya pun sangat sedikit, itu yang membuat saya merasa tidak betah dengan fasilitas yang sangat tidak layak. untuk minum pun kita disediakan tong ukuran besar yang berisi air saringan, entah dari mana air itu didapatkan, apakah layak minum atau tidak. untuk makanpun kita butuh waktu 10 menit mencapai tempat lokasi kantin berada, banyangkan saja istirahat 30 menit, PP ke kantin 20 menit, makan 5-10 menit. bisa dibanyangkan waktu yang begitu sangat minim. hari demi hari banyak sekali karyawan yang mengundurkan diri, begitu juga yang masuk. sampai suatu ketika, ada sebuah kejadian yang sangat mengejutkan, dimana pemilik perusahaan itu tiba-tiba marah kepada salah satu buruh pabrik, dengan memakai bahasa asing dy teriak-teriak seperti orang yang kesetanan, sambil bentrok-bentrok meja, seluruh gudang pabrik mendengar hal itu. semua buruh dianggap seperti hewan yang disuruh-suruh tanpa dimengerti. padahal kita semua hidup di negara sendiri, tapi penjajahan masih saja terjadi. dan bahkan mereka semakin semena-mena tanpa ampun menghukum siapa saja yang sedikit melanggar aturan. karena hal itu saya memutuskan untuk resign secepatnya, 1 bulan saya bekerja BB turun 5 kg, waw!! bener-benar fantastis. rasanya lega banget, seperti keluar dari cengkraman harimau.
tak lama kemudian tetangga saya menawarkan sebuah pekerjaan, tetap berlabel “buruh”, meski demikian buruh disini jauh lebih di hargai, tapi rasa minder yang bertahun-tahun saya rasakan membuat kreatifitasku terhimpit, ditambah dengan lingkungan yang jauh dari hiruk pikuk dunia luar.

hari-hari saya selama kerja di Pabrik yang ke-3 ini dipenuhi oleh kelelahan, kesendirian,  karena setiap hari saya dihadapkan oleh sebuah mesin seukuran kamar tidur, ditambah udara yang panas menyengat, tenagapun tak boleh surut. sekali kita lengah, usai sudah pekerjaan kita. tapi meski demikian saya mampu bertahan sampai 2 tahun lebih, namun pribadi saya semakin tersudut, saya merasa terasingkan, semangatpun kadang hilang. kalaupun ada liburnya, yang bisa saya lakukan hanya tidur dan tidur, sistem kerja 3 shift membuat tubuh saya semakin lemah, belum lagi penyakit-penyakit apa saja yang hinggap ditubuhku dan tak bisa saya mengerti.

ketika kejenuhan itu semakin tiba, ditambah rasa keadilan managemen perusahaan yang diterapkan sama saya sebagai buruh “BORONGAN” membuat saya lebih berani mengambil keputusan, saya ingin maju, kalaupun saya masih berguna, seharusnya saya memperoleh keadilan dan hak yang harus saya miliki, saya mulai mencari-cari kerja di tempat lain. waktu itu kebetulan tetangga saya menawarkan kerja di “Warnet”. awalnya saya ragu, karena basic saya untuk bidang komputer memang minim, tapi di satu sisi saya ingin sekali mencoba hal baru. setelah saya putuskan untuk menerima tawaran itu, saya pun keluar dari Perusahaan pabrik yang ke-3 ini selama 2,2 tahun. waktu yang cukup lama untuk memutuskan bangkit dan memperoleh keadilan yang semestinya diluaran sana.
hari pertama kerja membuat saya gemetaran, dak-dik-duk.. karena saya memang seorang yang peminder, rasa itu sangat menganggu. tapi karena tekad, saya pun memberanikan diri, mencoba mengabaikan sifat kelemahan itu. akhirnya dengan bermodalkan tekad “BONEK” sayapun sedikit demi sedikit mengerti tentang komputer, ditambah rasa keingintahuan yang tinggi, tak segan-segan saya bertanya pada siapa saja, meski anak kecil sekalipun. saya akan bertanya sesuatu yang tidak saya mengerti. disitu saya mulai banyak teman, banyak wawasan, banyak pengalaman dari berbagai kehidupan. inilah dunia yang saya cari selama ini, meski gaji kecil, tapi hati dan otak saya juga butuh pencerahan. akhirnya lamban laun kehidupan saya mulai berubah, saya lebih bersemangat menjalani kehidupan ini, selain mempunyai teman baru di dunia nyata, di internetpun saya menemukan banyak hal selain teman dunia maya, berbagai wawasan dan ilmu pengetahuan sangat mudah didapatkan. saya begitu menikmati kerja ini, menjadi operator warung internet alias warnet.

seperti sebelumnya, saya cukup lama bekerja disini, ilmu yang saya dapatkan dari internet membuka pikiran saya untuk mencari-cari pengalaman lain yang belum saya dapatkan, dari info tersebut saya menemukan tawaran menjadi telemarketing, yang sudah terlebih dahulu di postingan beberapa tahun lalu dengan judul “2 hari menjadi telemarketing” sungguh pengalaman yang luar biasa, tapi hal itu terjadi hanya dalam waktu 2 hari, lalu saya memutuskan untuk bertahan menjadi operator warnet, iseng-iseng chatt di Yahoo Messanger (YM) dari teman Friendster, saya pun berkenalan dengan seseorang. dan di YM saya ditawarkan bekerja di perusahaan dia, dengan embel-embel finansial yang mungkin bisa lebih baik dari pada operator warnet.  namun kegelisahan selalu menyelimuti kala saya membanyangkan pekerjaan yang saya hadapi, karena saya sadar basic yang bisa dibilang jauh dari ilmu komputer yang sebenarnya, tapi karena rasa pensaran itu selang beberapa jam saya pun melawar kerjaan dialamat tersebut.

awalnya saya cukup kaget, karena ternyata tempat yang saya datangi adalah tempat kursus komputer, dimana ilmu komputer menjadi dominan bidang ini, selain itu beberapa barang yang harus dijual, terpaksa mengingat lagi ilmu marketing yang saya dapatkan, akhirnya bermodal rasa penasaran dan keingintahuan, sayapun memutuskan untuk menerima pekerjaan ini sebagai admin, marketing serta operator rental, dan resign menjadi operator warnet. hari-hari saya juga mulai berubah, jika sebelumnya tak ada tuntutan yang terlalu besar dalam hal apapun, disini saya dituntut rapi, dituntut bersih, elegan, layaknya kerja kantoran. tapi dari sini saya bisa belajar banyak hal, saya lebih rapi, lebih terarah, lebih dari sebelumnya. tetapi karena ruang lingkup yang jauh dari dunia luar, dan lumayan agak sepi, hari-hari saya hanya ditemani komputer dan fasilitas internet. yah.. meski kelihatannya monoton tapi saya begitu menikmatinya, saya mulai menemukan jati diri saya  yang sebenarnya, meski hanya secuil dari yang saya cari dalam diri saya, tapi saya sangat nyaman dengan kehidupan ini. mempunyai bos yang sungguh sangat mengerti kondisi saya, mengerti unek-unek saya, dan begitu baik kepada siapa saja, kadang terfikirkan untuk tak rela meninggalkan pekerjaan ini, karena saya belum tentu menemukan bos sebaik beliau.

karena pekerjaan ini sudah lumayan lama, dan kadang terbesit keinginan untuk mencari pengalaman lain diluaran sana, sayapun mencari-cari info untuk lowongan pekerjaan, usaha saya menuai  hasil, dari beberapa step  test interview sayapun lolos dan diterima. namun hal itu justru membuat saya bimbang dan ragu untuk menerima, karena persiapan yang kurang matang ditambah finansial yang saya dapatkan masih saya ditempat saya sebelumnya, akhirnya saya memutuskan untuk tidak menerima pekerjaan itu. tak lama kemudian datang berbagai tawaran pekerjaan, entah mengapa saya pun terasa berat menerimanya, meski yang saya butuhkan adalah nilai finansial. namun saya juga berfikir faktor kenyamanan yang saya dapatkan, yah.. mungkin saya belum mendapatkan batu loncatan yang lebih dari pekerjaan saya yang sekarang. karena keinginan saya diluaran sana masih banyak, sayapun berharap suatu saat nanti saya mendapatkan pekerjaan yang selama ini saya impikan, dan sekarang saya akan menikmati dan mensyukuri apa yang telah saya dapatkan, karena Tuhan begitu sayang, pengalaman hidup saya begitu indah, persis dengan apa yang saya harapkan dariNya. semoga memang semua indah pada waktunya. terima kasihku ya Allah.

21 Tanggapan to “KERJA”

  1. ijin ambil gambar ya mbakyu.. meh tak buat wallpaper hpku..
    suwun.. 🙂

  2. smga akhir lbh baik drpda awal.

  3. abufahan al-jazuki Says:

    kerja itu ibadah…..ibadah itu…..kreasi….kreasi itu tanda hidup….bilamana kita tak bekerja,maka….kita…akan celaka…..

  4. abufahan al-jazuki Says:

    hidup adalah permainan dan dan kesia-siaan

  5. Teman-teman Akhir bulan ini (Januari) saya resign dari kerjaan yg sekarang (giga)
    kalu ada low ker mohon infonya yach….

  6. wah,,,, luar biasa selali Mbak,,,,
    salam kenal…
    saya juga satu tipe dengan anda,,,,!!

  7. dear mba andini ..
    ngomong” masalah kerjaan boleh sharing g mba ? aku lagi bimbang jiga ni mba masalah kerjaan … pengen kerjaan baru pengalaman baru tapi takut g dapet yang lebih baik mba ..

  8. mbak adini, aku menyukai profil hidup dan kepribadianmu..
    walaupun cuma sedikit yang kuketahui, tp ini sungguh bermakna…

  9. Andi paturusi Says:

    I’m sorry my sister, i . . . . . .

  10. terbawa emosi dari narasi..ga sengaja membaca hingga tamat..

  11. ASSLAMUALIKUM ,,SALAM KENAL SAYA EL DARI SUKABUMI,,SAYA PECINTA SASTRA TERUTMA SASTRA SUNDA DAN YANG BERHUBUNGAN SUFI

  12. wah sama persis sama kehidupan saya nh jadi operator warnet dn buruh pabrik baru sehari udh ga betah di pabrik.

  13. dan orang orang sekitar seperti membenci saya karna sya tidak bekerja di pabrik

  14. Jadi Ibu Rumah Tangga aja… biar suami yang bekerja…. kikikikikkiik

  15. What’s up Dear, are you actually visiting this website daily,
    if so then you will definitely take good experience.

  16. You really make it appear so easy together with your presentation however I find this topic to be really one thing that I think I’d by no means understand.
    It sort of feels too complex and extremely broad for me.
    I am looking ahead for your subsequent put up, I will attempt to get the hold
    of it!

Tinggalkan komentar