TULISAN TANPA PAPAN Part I

LALU LALANG melintang oleh sekumpulan angin , debu dan para penghuni SANG ALAM .
disini banyak sekali para PEMUJA BUMI , yang tertawa , merintih , sekaligus berkeras hati . ENTAH !
apa yang ada dalam pikiran para PEMUJA BUMI itu ? kenikmatan atau kebahagiaan .

raut wajah , dan senyum merkah yang terpancarkan rasanya tak seimbang dengan muka masam yang lain .
dengan tawa terpaksa karena kegundahan hatinya . sempat ku berpikir , apa yang mereka cari dengan alam ini , dengan nafas yang sudah diberikan olehNya . aku kembali menata duduk ku agar lebih bisa memahami apa arti semua ini .

semakin ku pahami , semakin penasaran apa yang dicari , andai ku bisa bernyanyi kuluapkan lewat alunan nada . tentang pencarian ini , tapi sosok penikmat alam itu tiba-tiba memalingkan pemikiranku .
dia bergeges pergi dengan keringat yg bercucuran . terseling ku mendengar apa yang menjadi IBAHnya saat itu . penghasilannya terpaksa di sembunyikan demi menyelamatkan penghasilan hidupnya .
di sisi lain , CAHAYA MATA yg polos berlari – lari di sekelilingku dengan raut wajah yang merah ceria , adapun yang mengeluarkan air mata ketika meminta sesuatu tak terwujudkan .

yah! aku sudah mulai menemukan arti semua ini ,. jikalau itu aku merasa SENDIRI , merasa SUNYI .
tapi tidak dengan mereka , bahwa apa yang terlintas tak seharusnya menjadi beban . aku ingin menulis sesuatu ,.
tapi dedaunan yg ada dibawah kakiku terlalu sayang jika harus ku nodai .
otakku pun tak cukup untuk menggambarkan apa yang sedang ku lihat sekarang .

setengah jam mataku tak terlepas dari apa yang ada disekelilingku , kaca mata ini membantuku lebih jauh melihat sisi lain di ujung sana . lewat terpaan debu , dengan udara yang sedikit menguap panas , tak menggoyahkan pencarianku . semakin sempit aku mencerna, bernafas pun susah . terlalu banyak keramaian . terlalu banyak kata-kata , hingga ku tak mampu mengilhaminya .

aku lupa , bahwa sebenarnya aku ingin meluapkan apa yang ada dalam hati , mengisinya lagi , hingga tercetus tawaku seperti dulu , senyumku kalah itu , tak ada beban , terasa ringan . tapi ku sampingkan sejenak apa yang menjadi DERUHKU . dibawah sorotan lampu tiang , terpancarkan cahaya yang sedikit menganggu mataku . tapi semua nya terlihat jelas oleh sinarnya . akupun berusaha senyum sambil mencermati apa yang aku lihat dan rasakan saat ini .

tanah yang ku pijak , nafas yang ku hirup dan sentuhan angin yang lembut , sedikit membantu keGUNDAHAN hatiku , DIA itu ada , DIA itu dimana-mana , SANG PEMBERI NAFAS akan terus hidup dinadiku , tak seharusnya aku terus mengeluh demi hal yang belum tentu buatku semakin tenang , buatku semakin merasakan kenikmatan hidup .

SUDAHLAH , tak seharusnya aku begini , tak seharusnya aku terus mencari , bahwa jawaban kehidupan akan ada saat aku menjalani semuanya , dan waktu yang akan menjawabnya .

Kuhentikan semua ini , dan berdiri dibawah sorotan lampu yang menyengat , kulangkahkan kakiku menuju pusara dimana aku merasa lebih tenang disana , namun tetap saja , ramai sekali seakan- akan penglihatanku semakin memudar oleh keringat yang mengalir di sekujung kepalaku , merasa gatal rambutku , terus mengalir diwajahku , sebenarnya aku paling tak nyaman dengan keadaan ini ,
Sepertinya semakin berat , keramaian bikin bayang2ku seakan jatuh ,
Tapi untunglah sedikit jalan bisa melegakan nafasku .

Aku akan pulang , dan berharap aku akan kembali lagi disini . tanpa keramaian tanpa tangisan juga tanpa kegundahan .
TUHAN terima kasih atas nikmat yang kau berikan , sedikit pencerahan bwtku , bwt melanjutkan hidupku
Akan ku teruskan berbincang dengan alam , bernyanyi dengan angin , dan menari dengan kehidupan .


-Sebuah tulisan tanpa papan , yang digambarkan di sebuah taman-
13 Maret 2010 (27 Robiul Awal 1431 H)

5 Tanggapan ke “TULISAN TANPA PAPAN Part I”

  1. abufahan al-jazuki Says:

    tiada hari tanpa keseriusan,tiada hari tanpa kreasi tuhan,
    bila hari berlalu tanpa keseriusanb dan kreasi tuhan,maka dunia ini mengalami kehancuran,dunia akan mengalami kegoncangan…
    sungguh manusis itu tak pandai bersyukur….
    sungguh insan itu pelupa tak mengamalkan kreasi tuhan dan mengabaikan iman nan mahal melebihi intan…

  2. izin copy,,, saya mau analisis puisinya dengan hermeneutik, semotik, nietzsche dan agama,,,
    nanti saya akan kasih tahu…
    ^_^

  3. Serasa semilir angin berhembus menyisiri ruang bilik -bilik kalbu ku.Darah ku Berdesir dihempas partkel-partikel kasat mata.Sobat entah di bagian bumi mana engkau berada.Kuharap kita terus bisa bergandeng tangan dan bersambung kata.Karena di dirimulah kubisa melihat sebagian dariku.

  4. Kau yang sedang menatap hari depan, akan aku coba ; Malam yang berbintang telah membawakan salam rindu darinya …kau cantik ….aku belim sempat menitipkan salam rinduku untuknya….apakah dia atau seseorang tahu..bahwa aku ingin benar-benar merasa tulus san amat mencintai seseorang…aku ingin benar-benar merasa hidup nyata…bukan berada dalam bayangan di mana cinta hanya sekedar angan-angan belaka..dan cinta hanya akan menjadi gejolak kehidupan masa lalu…aku ingin benar-benar merasa hidup…dam merasa bahagia …kini aku tak mampu lagi menulis tanganku seakan tak dapat bergerak karena bayanganmu melintas seakan di depanku biarlah kisah tentang masa lalu dengan begitu indah…menjadi serangkai kehidupan hati ….aku tak sanggup lagi mengulang lembaran cerita aku dan seseorang yang pernah singgah dan berpijak gengan kelembutan hati dan kepercayaan….semua berlalu begitu cepat ….dan tak ada kisah yang menutup lembaran kisah itu…demuanya berlalu begitu saja ..tanpa pamit ataupun permisi…pengorbananku dan setitik kejujuran itu masih belum berarti apa-apa dam biarkan hanya menjadi setangkup keindahan untuk dikenang dan di simpan dalam kotak kenangan yang hanya sesekali dibuka….

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: