Arsip untuk September, 2011

SEKEDAR CORETAN

Posted in Uncategorized on September 17, 2011 by addinie

Ketika JIWA ku sudah berlabuh, tersentak aku menikmatinya, sampai LANGIT pun enggan menyapa, bersama mengikuti alunan rasa yg terus mengalir, aku sepertinya terlelap. Ketika terbangun, menyadari semuanya.. Bahwa apa yang aku singgah adalah pijakan yang seharusnya tak kutapaki lebih dalam lagi, ketika semuanya sudah terbiaskan oleh kejujuran serta merta, rasanya menggapainya adalah SATU IMPIANKU.

Berlabuh bersama derita yangg kian menggebu, ada satu titik dimana semuanya akan berjalan lambat dan sangat angkuh terhadap waktu. Tiada yang salah dalam mengartikannya, tidak jua benar jika dibiarkan begitu saja, aku sudah bertanya berkali-kali kepada apa yang aku alami. Jawabannya tetap sama, hidup yang sepertinya menjadi sopir kemana aku melangkah, meski berkali-kali rehat, tetap saja aku menemukan tempat singgah yang membiuskan rasa.

Kali ini ALAM pun mulai mengikuti ketidakberdayaanku, menentang apa yg sudah digariskan mimpi, seakan semuanya tiada arti, bahwasannya hidup adalah sebuah misteri, antara hidup dan mati. Aku terpanah akan arti-arti yang kian menari diantara hidupku dan hidupnya. Semuanya terlihat semu semata, tiada ubahnya goresan penah yang entah akan habis secepatnya.

Senyumku kini terbiaskan lebih dewasa dari sebelumnya, Tuhan Maha seindah-indahnya. Keyakinan yang sepenuhnya atas hidup yang sudah ditentukan dan takdir yang menunggu akan tiba waktunya, semuanya jelas terasa, memberikan setiap goresan kenangan yang tak ingin terlupakan, aku semakin dewasa bahkan aku merasa tua terhadap bumi.

Dengan kesadaran yang berlebih akan hakekat nafas yang berhembus, tanpa disadari sedikit memberikan senyum keikhlasan di sudut manusia itu, yang tanpa tw apa-apa tentang deruhku, bahagianya adalah bahagiaku, dan kelak kebahagiaan juga akan menyertaiku. Kegelepaan ini adalah jembatan akan sebuah pencarian sinar yang sesungguhnya, dan akan terlihat cahaya yang begitu serta merta bertubi-tubi menghujam keadilan yang akan kita raih.

Kepenatan ini setidaknya menjadikan pelajaran bagi sang pemuja kehidupan, bahwasannya tiada keburukan apalagi keterpurukan, semua t’lah mengalir seperti waktu yang terus bergulir. disana ada cahaya indah, dan akan kita raih bersama-sama saat kita mampu melalui sebilas FANA’nya HIDUP.

BOLEHKAH AKU JUJUR…???

Posted in Uncategorized on September 17, 2011 by addinie

Sebenarnya….
aku ini memang bukan siapa-siapa..

Sebetulnya…
aku hanya manusia peminta, peminta segala apa yang ada..

seandainya…
aku bukanlah aku, tapi itu lah yang terjadi..
seorang manusia berselimut KEMUNAFIKAN..
seorang anak adam yang merengek-rengek meminta surgaNya..

secara sadar, aku mengakui..
bahwa sesungguhnya neraka adalah tempat yang cocok buatku..
tapi aku takut, aku sungguh sangat takut…
jika aku berlama-lama disana,
bagai ayam yang terpanggang..
dimakan, dan dibuang dalam perut kemudian dimuntahkan..
sekeji itukah diriku nantinya…??

mulutku tak berhentinya meneriakkan seruan kebaikan..
seruan kesempurnaan…
tapi apakah aku juga melakukannya…
sungguh baju keMUNAFIKAN yang ku kenakan seakan sudah menempel..
dan singgah berlama-lama di tubuhku..

sampai kapan ini berakhir…??
hanya keluh dan mengeluh…
seperti ragaku tak bisa berbuat sesuatu..

kepenatan, keramaian, hiruk pikuk jalanan…
seakan tak berarti oleh keEGOISANku kepadaNya..
terlalu sombong aku menjadi manusia..
tak sadarkah ketika padang masyar tiba..
semuanya tak berarti, tangan, kaki, dan setiap kedipan mataku
akan menjelaskan apa yang telah kulakukan dibumi KEMUNAFIKAN..

aku sudah berusaha, bermunajah meminta kepadaNya..
tetap saja, kadang semua terasa sirna..
pertaubatanku seakan-akan menjadi embel-embel semata..
tangisku juga takkan mampu merubah diriku..
yang tetap saja, kembali dan kembali melakukan kesalahan yang sama..

jikalau Tuhan murka kepadaku..
itu wajar, mungkin aku hanya bisa mengeluh agar semua ini berakhir..
berakhir dengan indah..
semudah itu aku meminta kepadaNya..
tanpa tau balas budi yang sering melupakanNya..

ragaku, jiwaku, bersahadat atas namaNya..
mengakui kebenaranNya, keberadaanNya..
tapi tetap saja, kesalahan demi kesalahan seakan menjadi gunung tertinggi dalam penghidupan..

ya Rabb..
sesungguhnya banyak yang kupinta dariMu..
banyak yang ingin aku ungkapkan kepadaMu..
ENGKAU juga takkan pernah bosan mendengarkan keluhanku..
tapi apakah aku pantas mendapatkan kenikmatan dariMu..
jika, setiap hembusan nafasku, setiap detak jantungku, setiap kedipan mataku..
kadang tak kupergunakan untuk mengingatMu, untuk mensyukuri nikmatMu..

ya Allah..
hamba ingin belajar mencari ridho-Mu..
bukakanlah pintu hatiku..
untuk selalu dan selalu mengingatMu..
tanpa batas..
sampai ku kembali kepadaMu…

-3 Rabiul Akhir 1431 H-
-3 Bakda Mulud 1943-
-19 Maret 2010-

TULISAN TANPA PAPAN Part I

Posted in Uncategorized on September 17, 2011 by addinie

LALU LALANG melintang oleh sekumpulan angin , debu dan para penghuni SANG ALAM .
disini banyak sekali para PEMUJA BUMI , yang tertawa , merintih , sekaligus berkeras hati . ENTAH !
apa yang ada dalam pikiran para PEMUJA BUMI itu ? kenikmatan atau kebahagiaan .

raut wajah , dan senyum merkah yang terpancarkan rasanya tak seimbang dengan muka masam yang lain .
dengan tawa terpaksa karena kegundahan hatinya . sempat ku berpikir , apa yang mereka cari dengan alam ini , dengan nafas yang sudah diberikan olehNya . aku kembali menata duduk ku agar lebih bisa memahami apa arti semua ini .

semakin ku pahami , semakin penasaran apa yang dicari , andai ku bisa bernyanyi kuluapkan lewat alunan nada . tentang pencarian ini , tapi sosok penikmat alam itu tiba-tiba memalingkan pemikiranku .
dia bergeges pergi dengan keringat yg bercucuran . terseling ku mendengar apa yang menjadi IBAHnya saat itu . penghasilannya terpaksa di sembunyikan demi menyelamatkan penghasilan hidupnya .
di sisi lain , CAHAYA MATA yg polos berlari – lari di sekelilingku dengan raut wajah yang merah ceria , adapun yang mengeluarkan air mata ketika meminta sesuatu tak terwujudkan .

yah! aku sudah mulai menemukan arti semua ini ,. jikalau itu aku merasa SENDIRI , merasa SUNYI .
tapi tidak dengan mereka , bahwa apa yang terlintas tak seharusnya menjadi beban . aku ingin menulis sesuatu ,.
tapi dedaunan yg ada dibawah kakiku terlalu sayang jika harus ku nodai .
otakku pun tak cukup untuk menggambarkan apa yang sedang ku lihat sekarang .

setengah jam mataku tak terlepas dari apa yang ada disekelilingku , kaca mata ini membantuku lebih jauh melihat sisi lain di ujung sana . lewat terpaan debu , dengan udara yang sedikit menguap panas , tak menggoyahkan pencarianku . semakin sempit aku mencerna, bernafas pun susah . terlalu banyak keramaian . terlalu banyak kata-kata , hingga ku tak mampu mengilhaminya .

aku lupa , bahwa sebenarnya aku ingin meluapkan apa yang ada dalam hati , mengisinya lagi , hingga tercetus tawaku seperti dulu , senyumku kalah itu , tak ada beban , terasa ringan . tapi ku sampingkan sejenak apa yang menjadi DERUHKU . dibawah sorotan lampu tiang , terpancarkan cahaya yang sedikit menganggu mataku . tapi semua nya terlihat jelas oleh sinarnya . akupun berusaha senyum sambil mencermati apa yang aku lihat dan rasakan saat ini .

tanah yang ku pijak , nafas yang ku hirup dan sentuhan angin yang lembut , sedikit membantu keGUNDAHAN hatiku , DIA itu ada , DIA itu dimana-mana , SANG PEMBERI NAFAS akan terus hidup dinadiku , tak seharusnya aku terus mengeluh demi hal yang belum tentu buatku semakin tenang , buatku semakin merasakan kenikmatan hidup .

SUDAHLAH , tak seharusnya aku begini , tak seharusnya aku terus mencari , bahwa jawaban kehidupan akan ada saat aku menjalani semuanya , dan waktu yang akan menjawabnya .

Kuhentikan semua ini , dan berdiri dibawah sorotan lampu yang menyengat , kulangkahkan kakiku menuju pusara dimana aku merasa lebih tenang disana , namun tetap saja , ramai sekali seakan- akan penglihatanku semakin memudar oleh keringat yang mengalir di sekujung kepalaku , merasa gatal rambutku , terus mengalir diwajahku , sebenarnya aku paling tak nyaman dengan keadaan ini ,
Sepertinya semakin berat , keramaian bikin bayang2ku seakan jatuh ,
Tapi untunglah sedikit jalan bisa melegakan nafasku .

Aku akan pulang , dan berharap aku akan kembali lagi disini . tanpa keramaian tanpa tangisan juga tanpa kegundahan .
TUHAN terima kasih atas nikmat yang kau berikan , sedikit pencerahan bwtku , bwt melanjutkan hidupku
Akan ku teruskan berbincang dengan alam , bernyanyi dengan angin , dan menari dengan kehidupan .


-Sebuah tulisan tanpa papan , yang digambarkan di sebuah taman-
13 Maret 2010 (27 Robiul Awal 1431 H)

IBU

Posted in Uncategorized on September 17, 2011 by addinie

Ibu . . .
ku memang tak sebegitu dekat denganmu
bukan karna apa-apa, tapi memang dari dulu
ku tak terbiasa berbincang denganmu

Ibu . . .
tahukah kamu, betapa ku menyanyangimu
meski ku tak pernah mengucapkan hal itu
ingin ku sekali bercerita denganmu
tentang semua masalahku
namun, begitu susah bibirku berucap
karna ku tahu betapa besar beban dalam hidupmu
hingga ku tak ingin kau memikirkan semua keadaanku
cukuplah kau tahu betapa ku menyanyangimu

Ibu . . .
aku pernah iri melihat teman – temanku
yang begitu dekat dengan Ibunya
bercerita apa saja semau mereka
tapi aku, dari dulu selalu seperti ini
aku malu pada diriku sendiri

Ibu . . .
setiap perhatian yang kau berikan padaku
ku tahu betapa besar cintamu kepadaku
meski kau juga tak pernah mengucapkan hal itu
tapi pengorbanan dan kesetiaanmu
yang begitu besar dan nyata kepadaku
takkan menggoyahkan cintaku padamu

Ibu . . .
tahukah engkau, hal yang paling menyedihkan dalam hidupku
adalah ketika engkau mengeluh kesakitan karena kelelahan
hatiku begitu hancur, melihatmu seperti itu
kala kau menyuruhku, meski hanya sekedar memijat kepalamu,
hatiku merintih, menangis kesakitan melihat raut wajahmu
yang mulai keriput akibat kelelahan
kadang ku hanya bisa marah-marah dan menyuruhmu
rehat sejenak dari aktifitas yang kau lakukan
meski ku tahu, apa yang engkau berikan hanya demi anak-anakmu

Ibu . . .
ku memang tak pernah mengungkapkan sayangku padamu
tapi tahukah engkau Ibu, aku bisa mengungkapkan
meski hanya lewat sebuah tulisan dari lubuk hatiku yang terdalam
Oh Ibu . . .
sungguh ku bukan anak yang sempurna bagimu
tapi tahukah engkau saat ini dalam hidupku
engkaulah yang paling berharga buatku
maafkan aku Ibu, salam sayang selalu untukmu.

selamat hari Ibu
buat Ibu-ibu di seluruh dunia
we love u mom’s . .

KERJA

Posted in Uncategorized on September 17, 2011 by addinie

waktu duduk dibangku SMA saya tak pernah berangan-angan tinggi untuk bekerja di sebuah perusahaan besar. karna saya berpikir kerja apa aja, asal saya bisa dapatkan uang dan menghasilkan sesuatu yg bisa saya miliki, karena masa muda saya berbeda dengan sebagian teman-teman saya kala itu, mereka dengan mudahnya mendapatkan yang mereka mau. sedangkan saya, karena ekonomi yang tidak memungkinkan, terpaksa keinginan itu harus terpendam sampai saya bisa mendapatkan uang sendiri.

ketika lulus sekolah, berbagai perusahaan pabrik saya datangi, kala itu kebanyakan sales yang dicari, namun saya paling tidak suka bekerja dilihat banyak orang, saya lebih baik bekerja di balik layar dengan mengahasilkan sebuah karya yang bisa dihargai oleh semua orang. Dari sekian puluhan surat lamaran yang saya buat tidak ada satupun perusahaan yang memanggil saya, sampai akhirnya tetangga saya menawari sebuah pekerjaan sebagai buruh pabrik borongan. saya tidak berfikir aneh-aneh karena saya memang tidak punya pengalaman apa-apa di bidang kerja. tanpa persyaratan yg mendetail sayapun akhirnya mencoba bekerja. awal bekerja saya merasa aneh, karena kebanyakan parah buruh orang yang sudah tua, saya bekerja di bagian produksi, awalnya saya takut dan grogi tapi semua itu bisa diatasi, tapi ketika pemilik pabrik itu datang, semuanya terasa beda, kecaman demi kecaman, teriak-teriak gg jelas, benar-benar seperti jaman penjajahan, matanya penuh dengan amarah kebencian. saat itu juga saya mulai geram, kenapa ada orang sejahat itu memerintahkan dengan tanpa belas kasih sambil menunjuk mata orang yg disuruhnya, sungguh dalam hati saya tidak suka cara ini. kita semua sama, meski hanya buruh kenapa tanpa sebab dy seenaknya menyuruh dengan cara yang kasar, padahal dy seorang perempuan. karena tidak betah, saya berjanji tidak akan lagi menginjakkan kaki diperusahaan yang penuh dengan kebencian tanpa alasan hanya karena mereka penguasa dan orang kaya.

dari pengalaman sehari itu saya sempat trauma, tapi itu tidak berlangsung lama, saya memulai mencari-cari kerja diberbagai perusahaan yang ada. akhirnya ada sebuah perusahaan lama yang sudah tidak produksi dan kini produksi lagi dengan mencari karyawan-karyawan baru. tetap sama saya mendapatkan bagian di bidang produksi sebagai buruh pabrik sepatu sandal internasional, karena pemiliknya warga asing rata-rata orang pribumi hanya dijadikan buruh. sebelum saya menerima kerjaan itu saya sudah berfikir akan siap menerima konsekuensi kerja keras yang harus saya terima, hari-hari pertama saya masih semangat karena selain dapat kerja, saya juga dapat teman baru dari berbagai kalangan, dari mulai ibu-ibu, karyawan pabrik, anak kualiahan, anak orang kaya yang coba-coba kerja di pabrik.

karna pemilik nya warga non muslim, disana tidak disediakan tempat untuk sholat, dan waktu istirahatnya pun sangat sedikit, itu yang membuat saya merasa tidak betah dengan fasilitas yang sangat tidak layak. untuk minum pun kita disediakan tong ukuran besar yang berisi air saringan, entah dari mana air itu didapatkan, apakah layak minum atau tidak. untuk makanpun kita butuh waktu 10 menit mencapai tempat lokasi kantin berada, banyangkan saja istirahat 30 menit, PP ke kantin 20 menit, makan 5-10 menit. bisa dibanyangkan waktu yang begitu sangat minim. hari demi hari banyak sekali karyawan yang mengundurkan diri, begitu juga yang masuk. sampai suatu ketika, ada sebuah kejadian yang sangat mengejutkan, dimana pemilik perusahaan itu tiba-tiba marah kepada salah satu buruh pabrik, dengan memakai bahasa asing dy teriak-teriak seperti orang yang kesetanan, sambil bentrok-bentrok meja, seluruh gudang pabrik mendengar hal itu. semua buruh dianggap seperti hewan yang disuruh-suruh tanpa dimengerti. padahal kita semua hidup di negara sendiri, tapi penjajahan masih saja terjadi. dan bahkan mereka semakin semena-mena tanpa ampun menghukum siapa saja yang sedikit melanggar aturan. karena hal itu saya memutuskan untuk resign secepatnya, 1 bulan saya bekerja BB turun 5 kg, waw!! bener-benar fantastis. rasanya lega banget, seperti keluar dari cengkraman harimau.
tak lama kemudian tetangga saya menawarkan sebuah pekerjaan, tetap berlabel “buruh”, meski demikian buruh disini jauh lebih di hargai, tapi rasa minder yang bertahun-tahun saya rasakan membuat kreatifitasku terhimpit, ditambah dengan lingkungan yang jauh dari hiruk pikuk dunia luar.

hari-hari saya selama kerja di Pabrik yang ke-3 ini dipenuhi oleh kelelahan, kesendirian,  karena setiap hari saya dihadapkan oleh sebuah mesin seukuran kamar tidur, ditambah udara yang panas menyengat, tenagapun tak boleh surut. sekali kita lengah, usai sudah pekerjaan kita. tapi meski demikian saya mampu bertahan sampai 2 tahun lebih, namun pribadi saya semakin tersudut, saya merasa terasingkan, semangatpun kadang hilang. kalaupun ada liburnya, yang bisa saya lakukan hanya tidur dan tidur, sistem kerja 3 shift membuat tubuh saya semakin lemah, belum lagi penyakit-penyakit apa saja yang hinggap ditubuhku dan tak bisa saya mengerti.

ketika kejenuhan itu semakin tiba, ditambah rasa keadilan managemen perusahaan yang diterapkan sama saya sebagai buruh “BORONGAN” membuat saya lebih berani mengambil keputusan, saya ingin maju, kalaupun saya masih berguna, seharusnya saya memperoleh keadilan dan hak yang harus saya miliki, saya mulai mencari-cari kerja di tempat lain. waktu itu kebetulan tetangga saya menawarkan kerja di “Warnet”. awalnya saya ragu, karena basic saya untuk bidang komputer memang minim, tapi di satu sisi saya ingin sekali mencoba hal baru. setelah saya putuskan untuk menerima tawaran itu, saya pun keluar dari Perusahaan pabrik yang ke-3 ini selama 2,2 tahun. waktu yang cukup lama untuk memutuskan bangkit dan memperoleh keadilan yang semestinya diluaran sana.
hari pertama kerja membuat saya gemetaran, dak-dik-duk.. karena saya memang seorang yang peminder, rasa itu sangat menganggu. tapi karena tekad, saya pun memberanikan diri, mencoba mengabaikan sifat kelemahan itu. akhirnya dengan bermodalkan tekad “BONEK” sayapun sedikit demi sedikit mengerti tentang komputer, ditambah rasa keingintahuan yang tinggi, tak segan-segan saya bertanya pada siapa saja, meski anak kecil sekalipun. saya akan bertanya sesuatu yang tidak saya mengerti. disitu saya mulai banyak teman, banyak wawasan, banyak pengalaman dari berbagai kehidupan. inilah dunia yang saya cari selama ini, meski gaji kecil, tapi hati dan otak saya juga butuh pencerahan. akhirnya lamban laun kehidupan saya mulai berubah, saya lebih bersemangat menjalani kehidupan ini, selain mempunyai teman baru di dunia nyata, di internetpun saya menemukan banyak hal selain teman dunia maya, berbagai wawasan dan ilmu pengetahuan sangat mudah didapatkan. saya begitu menikmati kerja ini, menjadi operator warung internet alias warnet.

seperti sebelumnya, saya cukup lama bekerja disini, ilmu yang saya dapatkan dari internet membuka pikiran saya untuk mencari-cari pengalaman lain yang belum saya dapatkan, dari info tersebut saya menemukan tawaran menjadi telemarketing, yang sudah terlebih dahulu di postingan beberapa tahun lalu dengan judul “2 hari menjadi telemarketing” sungguh pengalaman yang luar biasa, tapi hal itu terjadi hanya dalam waktu 2 hari, lalu saya memutuskan untuk bertahan menjadi operator warnet, iseng-iseng chatt di Yahoo Messanger (YM) dari teman Friendster, saya pun berkenalan dengan seseorang. dan di YM saya ditawarkan bekerja di perusahaan dia, dengan embel-embel finansial yang mungkin bisa lebih baik dari pada operator warnet.  namun kegelisahan selalu menyelimuti kala saya membanyangkan pekerjaan yang saya hadapi, karena saya sadar basic yang bisa dibilang jauh dari ilmu komputer yang sebenarnya, tapi karena rasa pensaran itu selang beberapa jam saya pun melawar kerjaan dialamat tersebut.

awalnya saya cukup kaget, karena ternyata tempat yang saya datangi adalah tempat kursus komputer, dimana ilmu komputer menjadi dominan bidang ini, selain itu beberapa barang yang harus dijual, terpaksa mengingat lagi ilmu marketing yang saya dapatkan, akhirnya bermodal rasa penasaran dan keingintahuan, sayapun memutuskan untuk menerima pekerjaan ini sebagai admin, marketing serta operator rental, dan resign menjadi operator warnet. hari-hari saya juga mulai berubah, jika sebelumnya tak ada tuntutan yang terlalu besar dalam hal apapun, disini saya dituntut rapi, dituntut bersih, elegan, layaknya kerja kantoran. tapi dari sini saya bisa belajar banyak hal, saya lebih rapi, lebih terarah, lebih dari sebelumnya. tetapi karena ruang lingkup yang jauh dari dunia luar, dan lumayan agak sepi, hari-hari saya hanya ditemani komputer dan fasilitas internet. yah.. meski kelihatannya monoton tapi saya begitu menikmatinya, saya mulai menemukan jati diri saya  yang sebenarnya, meski hanya secuil dari yang saya cari dalam diri saya, tapi saya sangat nyaman dengan kehidupan ini. mempunyai bos yang sungguh sangat mengerti kondisi saya, mengerti unek-unek saya, dan begitu baik kepada siapa saja, kadang terfikirkan untuk tak rela meninggalkan pekerjaan ini, karena saya belum tentu menemukan bos sebaik beliau.

karena pekerjaan ini sudah lumayan lama, dan kadang terbesit keinginan untuk mencari pengalaman lain diluaran sana, sayapun mencari-cari info untuk lowongan pekerjaan, usaha saya menuai  hasil, dari beberapa step  test interview sayapun lolos dan diterima. namun hal itu justru membuat saya bimbang dan ragu untuk menerima, karena persiapan yang kurang matang ditambah finansial yang saya dapatkan masih saya ditempat saya sebelumnya, akhirnya saya memutuskan untuk tidak menerima pekerjaan itu. tak lama kemudian datang berbagai tawaran pekerjaan, entah mengapa saya pun terasa berat menerimanya, meski yang saya butuhkan adalah nilai finansial. namun saya juga berfikir faktor kenyamanan yang saya dapatkan, yah.. mungkin saya belum mendapatkan batu loncatan yang lebih dari pekerjaan saya yang sekarang. karena keinginan saya diluaran sana masih banyak, sayapun berharap suatu saat nanti saya mendapatkan pekerjaan yang selama ini saya impikan, dan sekarang saya akan menikmati dan mensyukuri apa yang telah saya dapatkan, karena Tuhan begitu sayang, pengalaman hidup saya begitu indah, persis dengan apa yang saya harapkan dariNya. semoga memang semua indah pada waktunya. terima kasihku ya Allah.

Kumpulan Puisi dan Syair Indah Jalaluddin Rumi

Posted in Uncategorized on September 16, 2011 by addinie

Jalaludin Rumi atau nama lengkapnya Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri adalah sang pujangga dari tanah Persia. Selain penyair dia juga tokoh sufi yang berpengaruh di zamannya dia lahir pada 30 September 1207 Masehi di Balkh sebuah kota kecil di kota Khurasan, Afghanistan dan meninggal pada 17 Desember 1273 Masehi di Konya (Turki).

Jalaluddin Rumi, ia mengekspresikannya tulisannya dalam bahasa cinta yang syarat makna. Melalui puisi-puisinya Rumi menyampaikan bahwa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta, bukan semata-mata lewat kerja fisik. Dalam puisinya Rumi juga menyampaikan bahwa Tuhan, sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang menyamai.

Berikut kumpulan puisi atau syair Jalaludin Rumi tentang Cinta :

KERANA CINTA
Kerana cinta duri menjadi mawar
kerana cinta cuka menjelma anggur segar
Kerana cinta keuntungan menjadi mahkota penawar
Kerana cinta kemalangan menjelma keberuntungan
Kerana cinta rumah penjara tampak bagaikan kedai mawar
Kerana cinta tompokan debu kelihatan seperti taman
Kerana cinta api yang berkobar-kobar
Jadi cahaya yang menyenangkan
Kerana cinta syaitan berubah menjadi bidadari
Kerana cinta batu yang keras
menjadi lembut bagaikan mentega
Kerana cinta duka menjadi riang gembira
Kerana cinta hantu berubah menjadi malaikat
Kerana cinta singa tak menakutkan seperti tikus
Kerana cinta sakit jadi sihat
Kerana cinta amarah berubah
menjadi keramah-ramahan
KEARIFAN CINTA
CINTA yang dibangkitkan
oleh khayalan yang salah
dan tidak pada tempatnya
bisa saja menghantarkannya
pada keadaan ekstasi.
Namun kenikmatan itu,
jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya
kekasih yang sedar akan hadirnya seseorang
CINTA
“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya,
Saya memilih jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya.
Setiap orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya,
Kekasih yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai,
Dia begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta
yang tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan
dia dan mereka adalah dia.Ini adalah sebuah rahasia
Jika kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.
CINTA : LAUTAN TAK BERTEPI
Cinta adalah lautan tak bertepi
langit hanyalah serpihan buih belaka.
Ketahuilah langit berputar karena gelombang Cinta
Andai tak ada Cinta, Dunia akan membeku.
Bila bukan karena Cinta,
Bagaimana sesuatu yang organik berubah menjadi tumbuhan?
Bagaimana tumbuhan akan mengorbankan diri demi memperoleh ruh (hewani)?
Bagaimana ruh (hewani) akan mengorbankan diri demi nafas (Ruh) yang menghamili Maryam?
Semua itu akan menjadi beku dan kaku bagai salju
Tidak dapat terbang serta mencari padang ilalang bagai belalang.
Setiap atom jatuh cinta pada Yang Maha Sempurna
Dan naik ke atas laksana tunas.
Cita-cita mereka yang tak terdengar, sesungguhnya, adalah
lagu pujian Keagungan pada Tuhan.
PERIH CINTA
Perih Cinta inilah yang membuka tabir hasrat pencinta:
Tiada penyakit yang dapat menyamai dukacita hati ini.
Cinta adalah sebuah penyakit karena berpisah, isyarat
Dan astrolabium rahasia-rahasia Ilahi.
Apakah dari jamur langit ataupun jamur bumi,
Cintalah yang membimbing kita ke Sana pada akhirnya.
Akal ’kan sia-sia bahkan menggelepar ’tuk menerangkan Cinta,
Bagai keledai dalam lumpur: Cinta adalah sang penerang Cinta itu sendiri.
Bukankah matahari yang menyatakan dirinya matahari?
Perhatikanlah ia! Seluruh bukit yang kau cari ada di sana.
PERNYATAAN CINTA
Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata,
Kusimpan kasih-Mu dalam dada.
Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu,
Segera saja bagai duri bakarlah aku.
Meskipun aku diam tenang bagai ikan,
Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan
Kau yang telah menutup rapat bibirku,
Tariklah misaiku ke dekat-Mu.
Apakah maksud-Mu?
Mana kutahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.
Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu,
Bagai unta memahah biak makanannya,
Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa.
Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,
Di hadirat Kasih aku jelas dan nyata.
Aku bagai benih di bawah tanah,
Aku menanti tanda musim semi.
Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi,
Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.
TANPA CINTA, SEGALANYA TAK BERNILAI
Jika engkau bukan seorang pencinta,
maka jangan pandang hidupmu adalah hidup
Sebab tanpa Cinta, segala perbuatan tidak akan
dihitung Pada Hari Perhitungan nanti
Setiap waktu yang berlalu tanpa Cinta,
akan menjelma menjadi wajah yang memalukan dihadapanNya.
Burung-burung Kesedaran telah turun dari langit
dan terikat pada bumi sepanjang dua atau tiga hari
Mereka merupakan bintang-bintang di langit
agama yang dikirim dari langit ke bumi
Demikian pentingnya Penyatuan dengan Allah
dan betapa menderitanya Keterpisahan denganNya.
Wahai angin, buatlah tarian ranting-ranting
dalam zikir hari yang kau gerakkan dari Persatuan
Lihatlah pepohonan ini ! Semuanya gembira
bagaikan sekumpulan kebahagiaan
Tetapi wahai bunga ungu, mengapakah engkau larut dalam kepedihan ?
Sang lili berbisik pada kuncup : “Matamu yang menguncup akan segera mekar. Sebab engkau telah merasakan bagaimana Nikmatnya Kebaikan.”
Di manapun, jalan untuk mencapai Kesucian Hati
adalah melalui Kerendahan Hati.
Hingga dia akan sampai pada jawaban “YA” dalam pertanyaan :
“Bukankah Aku ini Rabbmu ?”

Selain itu Rumi juga menuliskan syair-syair indah lainnya.
PUASA MEMBAKAR HIJAB
Rasa manis yang tersembunyi,
Ditemukan di dalam perut yang kosong ini!
Ketika perut kecapi telah terisi,
ia tidak dapat berdendang,
Baik dengan nada rendah ataupun tinggi.
Jika otak dan perutmu terbakar karena puasa,
Api mereka akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu.
Melalui api itu, setiap waktu kau akan membakar seratus hijab.
Dan kau akan mendaki seribu derajat di atas jalan serta dalam hasratmu.
DIA TIDAK DI TEMPAT LAIN
Salib dan ummat Kristen, ujung ke ujung, sudah kuuji.
Dia tidak di Salib.
Aku pergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno.
Tidak ada tanda apa pun di dalamnya.
Menuju ke pegunungan Herat aku melangkah,
dan ke Kandahar Aku memandang.
Dia tidak di dataran tinggi
maupun dataran rendah. Dengan tegas,
aku pergi ke puncak gunung Kaf (yang menakjubkan).
Di sana cuma ada tempat tinggal
(legenda) burung Anqa.
Aku pergi ke Ka’bah di Mekkah.
Dia tidak ada di sana.
Aku menanyakannya kepada Avicenna (lbnu Sina) sang filosuf
Dia ada di luar jangkauan Avicenna …
Aku melihat ke dalam hatiku sendiri.
Di situlah, tempatnya, aku melihat dirinya.
Dia tidak di tempat lain.
DISEBABKAN RIDHO-NYA
Jika saja bukan karena keridhaan-Mu,
Apa yang dapat dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini
dengan Cinta-Mu?
LETAK KEBENARAN
Kebenaran sepenuhnya bersemayam di dalam hakekat,
Tapi orang dungu mencarinya di dalam kenampakan.
KAU DAN AKU
Nikmati waktu selagi kita duduk di punjung,
Kau dan Aku;
Dalam dua bentuk dan dua wajah — dengan satu jiwa,
Kau dan Aku.
Warna-warni taman dan nyanyian burung memberi obat keabadian
Seketika kita menuju ke kebun buah-buahan, Kau dan Aku.
Bintang-bintang Surga keluar memandang kita –
Kita akan menunjukkan Bulan pada mereka, Kau dan Aku.
Kau dan Aku, dengan tiada ‘Kau’ atau ‘Aku’,
akan menjadi satu melalui rasa kita;
Bahagia, aman dari omong-kosong, Kau dan Aku.
Burung nuri yang ceria dari surga akan iri pada kita –
Ketika kita akan tertawa sedemikian rupa; Kau dan Aku.
Ini aneh, bahwa Kau dan Aku, di sudut sini …
Keduanya dalam satu nafas di Iraq, dan di Khurasan –
Kau dan Aku.
RAHASIA YANG TAK TERUNGKAP
Apapun yang kau dengar dan katakan (tentang Cinta),
Itu semua hanyalah kulit.
Sebab, inti dari Cinta adalah sebuah
rahasia yang tak terungkapkan.
PERNYATAAN CINTA
Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata,
Kusimpan kasih-Mu dalam dada.
Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu,
Segera saja bagai duri bakarlah aku.
Meskipun aku diam tenang bagai ikan,
Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan
Kau yang telah menutup rapat bibirku,
Tariklah misaiku ke dekat-Mu.
Apakah maksud-Mu?
Mana kutahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.
Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu,
Bagai unta memahah biak makanannya,
Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa.
Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,
Di hadirat Kasih aku jelas dan nyata.
Aku bagai benih di bawah tanah,
Aku menanti tanda musim semi.
Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi,
Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.
HATI BERSIH MELIHAT TUHAN
Setiap orang melihat Yang Tak Terlihat
dalam persemayaman hatinya.
Dan penglihatan itu bergantung pada seberapakah
ia menggosok hati tersebut.
Bagi siapa yang menggosoknya hingga kilap,
maka bentuk-bentuk Yang Tak Terlihat
semakin nyata baginya.

KEMBALI PADA TUHAN
Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.Begitulah caranya!
Jika engkau hanya mampu merangkak,
maka merangkaklah kepadaNya!Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,
maka tetaplah persembahkan doamu
yang kering, munafik dan tanpa keyakinan;
kerana Tuhan, dengan rahmatNya
akan tetap menerima mata wang palsumu!Jika engkau masih mempunyai
seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.Begitulah caranya!Wahai pejalan!
Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji,
ayuhlah datang, dan datanglah lagi!Kerana Tuhan telah berfirman:
“Ketika engkau melambung ke angkasa
ataupun terpuruk ke dalam jurang,
ingatlah kepadaKu, kerana Akulah jalan itu.”
KESUCIAN HATI
Di manapun, jalan untuk mencapai kesucian hati
ialah melalui kerendahan hati.
Maka dia akan sampai pada jawaban “Ya” dalam pertanyaan
Bukankah Aku Tuhanmu?
MENYATU DALAM CINTA
Berpisah dari Layla, Majnun jatuh sakit. Badan semakin lemah, sementara suhu badan semakin tinggi.Para tabib menyarankan bedah, “Sebagian darah dia harus dikeluarkan, sehinggu suhu badan menurun.”Majnun menolak, “Jangan, jangan melakukan bedah terhadap saya.”Para tabib pun bingung, “Kamu takut? padahal selama ini kamu masuk-keluar hutan seorang diri. Tidak takut menjadi mangsa macan, tuyul atau binatang buas lainnya. Lalu kenapa takut sama pisau bedah?”“Tidak, bukan pisau bedah itu yang kutakuti,” jawab Majnun.“Lalu, apa yang kau takuti?”“Jangan-jangan pisau bedah itu menyakiti Layla.”“Menyakiti Layla? Mana bisa? Yangn dibedah badanmu.”“Justru itu. Layla berada di dalam setiap bagian tubuhku. Mereka yang berjiwa cerah tak akan melihat perbedaan antara aku dan Layla.”
MEMAHAMI MAKNA
Seperti bentuk dalam sebuah cermin, kuikuti Wajah itu.
Tuhan menampakkan dan menyembunyikan sifat-sifat-Nya.
Tatkala Tuhan tertawa, maka akupun tertawa.
Dan manakala Tuhan gelisah, maka gelisahlah aku.
Maka katakana tentang Diri-Mu, ya Tuhan.
Agar segala makna terpahami, sebab mutiara-mutiara
makna yang telah aku rentangkan di atas kalung pembicaraan
berasal dari Lautan-Mu.
TUHAN HADIR DALAM TIAP GERAK
Tuhan berada dimana-mana.
Ia juga hadir dalam tiap gerak.
Namun Tuhan tidak bisa ditunjuk dengan ini dan itu.
Sebab wajah-Nya terpantul dalam keseluruhan ruang.
Walaupun sebenarnya Tuhan itu mengatasi ruang.
AKU ADALAH KEHIDUPAN KEKASIHKU
Apa yang dapat aku lakukan, wahai umat Muslim?
Aku tidak mengetahui diriku sendiri.
Aku bukan Kristen, bukan Yahudi,
bukan Majusi, bukan Islam.
Bukan dari Timur, maupun Barat.
Bukan dari darat, maupun laut.
Bukan dari Sumber Alam,
Bukan dari surga yang berputar,
Bukan dari bumi, air, udara, maupun api;
Bukan dari singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk;
Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqseen;
Bukan dari kerajaan Iraq, maupun Khurasan;
Bukan dari dunia kini atau akan datang:
surga atau neraka;
Bukan dari Adam, Hawa,
taman Surgawi atau Firdaus;
Tempatku tidak bertempat,
jejakku tidak berjejak.
Baik raga maupun jiwaku: semuanya
adalah kehidupan Kekasihku …
LIHATLAH YANG TERDALAM
Jangan kau seperti iblis,
Hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam.
Lihatlah di balik lumpur,
Beratus-ratus ribu taman yang indah!
KETERASINGAN DI DUNIA
Mengapa hati begitu terasing dalam dua dunia?
Itu disebabkan Tuhan Yang Tanpa Ruang,
Kita lemparkan menjadi terbatasi ruang.

RUMAH

Jika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah,
dan hanya sembilan yang menemukan jalan masuk,
yang kesepuluh mestinya tidak mengatakan, “Ini sudah takdir Tuhan.”
Ia seharusnya mencari tahu apa kekurangannya.

DEBU DI ATAS CERMIN

Hidup/jiwa seperti cermin bening; tubuh adalah debu di atasnya.
Kecantikan kita tidak terasa, karena kita berada di bawah debu.

UPAYA

Ikat dua burung bersama.
Mereka tidak akan dapat terbang,
kendati mereka tahu memiliki empat sayap.

BURUNG HANTU

Hanya burung bersuara merdu yang dikurung.
Burung hantu tidak dimasukkan sangkar

DUA ALANG-ALANG

Dua alang-alang minum dari satu sungai.
Satunya palsu, lainnya tebu.

KERJA

Kerja bukan seperti yang dipikirkan orang.
Bukan sekadar sesuatu yang
jika sedang berlangsung, kau
dapat melihatnya dari luar.
Seberapa lama kita, di Bumi-dunia,
seperti anak-anak
Memenuhi lintasan kita dengan debu dan batu dan serpihan-serpihan?
Mari kita tinggalkan dunia
dan terbang ke surga,
Mari kita tinggalkan kekanak-kanakan
dan menuju ke kelompok Manusia.

BURUNG HANTU dan ELANG RAJA

Seekor elang kerajaan hinggap di dinding reruntuhan yang dihuni burung hantu.
Burung-burung hantu menakutkannya, si elang berkata, “Bagi kalian tempat ini mungkin tampak makmur, tetapi tempatku ada di pergelangan tangan raja.”
Beberapa burung hantu berteriak kepada temannya, “Jangan percaya kepadanya!
Ia menggunakan tipu muslihat untuk mencuri rumah kita.”

By : Jalaluddin Rumi

MAIA ROSYIDAH

Posted in Uncategorized on September 14, 2011 by addinie

Maia Rosyidah lahir di Salatiga, 29 November 1988. Sejak usia 7 tahun sudah memiliki hobi membaca dan menulis. Maia melalui pendidikannya dari sang Ibu di rumah. Kemudian melanjutkan ke SD Tingkir Tengah 02 dan siangnya belajar agama di sebuah Madrasah Pesantren yang ada di  dekat desanya. Sambil bersekolah dan mendalami agama, dia terus menekuni dunia menulis dan film secara ottodidak.

Selepas SD, Maia melanjutkan belajar agama di Pesantren Salaf milik KH.Abdullah Rasyad dan putra beliau, KH. Munawir di Krapyak Yogyakarta selama satu tahun. Sambil mondok, dia tetap menulis dan belajar tentang film melalui Koran dan Majalah, karena belajar tentang TV dan Radio dilarang di pesantren tersebut. Kemudian belajar agama lagi di Pesantren milik KH.Ali Maksum selama empat tahun  sambil bersekolah MTs (SMP) dan berlanjut hanya sampai kelas 1 MA (SMU).

Prestasinya selama di sekolah tidak pernah bagus. Maia juga pernah tinggal kelas. Selepas ujian semester kelas 1 SMU, dia memilih putus sekolah dan pulang ke Salatiga. Sampai di Salatiga, pertengahan tahun 2005 Maia bergabung di Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah atau sekarang Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah (KBQT). Karena tahun tersebut KBQT belum terselenggara SMU, Maia akhirnya memutuskan untuk mengulang ke SMP.

Dari sini, karya – karya tulisnya mulai bermunculan di media massa, cetak dan elektronik. Artikelnya tentang Aceh dimuat di Suara Merdeka selama 6 edisi berturut – turut. Artikelnya tentang Pendidikan  dimuat di Media Indonesia. Novelletnya yang berjudul JaJa (Jagoan Jakarta) dimuat di majalah anak Rock, Gradasi. Dia juga melakoni wawancara tentang pendidikan di KOMPAS, Jawa Pos, Solo Pos, Media Indonesia. Juga stasiun TV seperti Metro TV (OASIS), TV One, RCTI, TVRI dan stasiun TV lokal seperti TVB, JakTV, DII TV, Pro TV. Juga wawancara di radio Internasional BBC.

Novelnya antara lain berjudul Kia Tawuran / Tarian Cinta (Matapena, 2007) dan Sekolahku Bukan Sekolah (Matapena, 2009). Karya Nonfiksi berjudul Gus Dur Asyik Loh terbit di Wahid Institude Jakarta. Sementara Novel Jean Satria’s Love Poems dan Antologi Puisi ‘Bendera Setengah Tiang’ terbit melalui jalur indie. Juga banyak novelnya yang masih tersimpan dalam file, antara lain : Rockmantis, Lovely Fathima-Ali, Catatan Seorang Novelis, JB Comes to Depok dan lain – lain.

Maia juga kerap hadir sebagai Narasumber di hadapan para dosen dan mahasiswa UI, UNJ, UNDIP, Universitas ternama lainnya. Tahun 2007 diundang di kantor Direktorat Jakarta.

Akhir 2007 berangkat ke Aceh atas Rekomendasi sebuah Lembaga Internasional sebagai relawan untuk memotivasi anak – anak korban gempa dan tsunami. Agustus – September 2008 kembali ke Aceh. Dan awal korban gempa di Pariaman, Padang Sumatera Barat.

Di sekolah Qaryah Thayyibah, Maia bersama teman – temannya telah mendirikan Teater bernama Teater Gedhek, mendirikan Production House bernama MR. Cinemages dan menggagas UK (Universitas Kehidupan). Naskah teaternya diapresiasi oleh media massa, cetak dan elektronik, antara lain : Sajak Orang Gila, BOBROK, Jilumpet Mati Pet, Sajak 99 Nama dan lain – lain.

Maia juga menekuni bidang ilmu Al-Quran & Tafsir dan mengkajinya di berbagai majelis dan forum diskusi.

Itulah sepenggal cerita dari Novelis muda Maia Rosyidah, masih banyak hal positif yang bisa kita pelajari dari Perempuan muda ini, dan bagi saya Maia bukan hanya sahabat namun guru muda yang mengajarkan banyak hal, dari setiap sudut pandangnya akan kehidupan. Lewat tulisan – tulisannya saya mendapatkan penyegaran akan konsep-konsep ideologi penuh karakteristik, Maia mempunyai keberanian yang mungkin jarang kita jumpai dari seorang pemuda seumuran dia. Kontroversi yang sering dia hadapi merupakan makanan sehari-hari baginya, namun bukan Maia namanya jika dia harus berhenti berkarya hanya karena hujatan dan cemooh yang dilayangkan kepadanya. Kesungguhan dia dalam belajar dan mencari ilmu setinggi-tingginya menginspirasi saya untuk tetap mempelajari segala hal dari segi manapun. Seiring berjalannya waktu karya dia semakin bervariasi dalam segala bidang, bahkan dalam segi politik pun ikut andil untuk memberikan apresiasi lewat pemikiran dia yang patut diperhitungkan oleh Pemerintah Republik ini.

Semoga Maia selalu di berikan kesehatan lahir bathin agar dia tetap bisa berkarya sampai kapanpun, dan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua yang saya dapat, saya pelajari darinya…